Berbagi pengalaman dan ilmu seputar Science dan Kimia

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, Jakarta, Indonesia

BTemplates.com

Blogroll

Rabu, 21 Desember 2011

Berlibur ke Sumatra Utara (Part 1)


Anda ingin berlibur menghilangkan penat akibat rutinitas kerja? Nah…cobalah liburan ke tempat yang berbeda dari yang pernah anda kunjungi.  Salah satu alternatif pilihan yang saya rekomendasikan adalah  Sumatra Utara.  Ini berdasarkan pengalaman pribadi travelling bersama rombongan selama 3 hari di sana.  Pemandangan yang disuguhkan danau toba dan daerah sekitarnya sangat mempesona dan dapat merefresh your mind and soul.  Jadi semakin cinta dengan Indonesia yang kaya akan pemandangan alam yang menakjubkan dan keanekaragaman budayanya.  So…benerlah slogan kementrian pariwisata “kenali negerimu cintai negerimu” :)
      
Propinsi ini terkenal dengan sebutan daerah “batak” sebab sukunya adalah batak, jadi seperti bandung dengan suku sunda nya.  Nah…ada beberapa suku batak, klw ga salah ingat menurut guidenya ada 5 suku di batak, diantaranya (yang masih inget aja yah…lupa nyatet soalnya…): batak simalungun, batak karo, batak mandailing, dan batak toba.

Perjalanan kami waktu itu, begitu nyampe di bandara Polonia Medan langsung naik bus menuju ke Parapat, kota di tepian danau toba.  Jalur yang ditempuh yaitu Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi – Pematang Siantar – Parapat, sekitar 5 jam perjalanan.  Di Pematang Siantar kami singgah di toko kue yang terkenal (dari jaman dahulu kala…kayanya sih sejak jaman belanda gitu deh) yaitu Toko Paten untuk memborong oleh2 khas pematang siantar. 

Toko ini membuat dan menjual berbagai penganan dari kacang-kacangan, ada yang namanya ting-ting, teng-teng, tang-tang, tung-tung, dan tong-tong (hahah….ada2 aja yah ciptain nama2nya).  Ada lagi yang unik menurutku di tempat ini…Mungkin saking terkenalnya dan sering juga dikunjungi turis manca negara, di toiletnya tulisan “jagalah kebersihan” menggunakan tiga bahasa; Indonesia, Mandarin, dan English.


Ok…sampailah kami di ParapatSepanjang perjalanan menuju ke penginapan, kami disambut oleh danau Toba, sayangnya cuaca lagi mendung jadi danau dan pulau Samosir terselubung kabut tipis.  Walaupun demikian, decak kagum tak lepas karena melihat pemandangannya.  Rasanya capek perjalanan sedari Jakarta seketika menguap.


Dari hotel di tepi danau Toba tempat kami menginap, menyeberang ke pulau Samosir menggunakan perahu sekitar 30 menit - 40 menit.

Dari boat ini kita bisa melihat pemandangan tepi danau toba yang elok.





Kalau diperhatikan lebih seksama, ada beberapa bukit dengan pepohonan yang terlihat tumbuhnya jarang2.  Memang beberapa tahun yang lalu danau toba mengalami krisis pepohonan akibat penebangan liar yang tidak bertanggung jawab.  Makanya tahun2 belakangan ini digalakkan “green toba” dan “gerakan menanam seribu pohon” untuk menghijaukan kembali daratan di sekitar danau toba.  Kita semua selayaknya dan harus mendukung gerakan tersebut untuk menjaga kelestarian dan keindahannya.  Betapa sayangnya bila pemandangan yang elok mempesona harus hilang karena ulah segelintir manusia yang egois dan rakus.  

Sedangkan untuk kondisi perairan di danau sekarang sudah terlihat bersih karena maraknya digalakkan membuang sampah pada tempatnya dan slogan “danau toba bukan tempat sampah” tertempel di semua perahu penyeberangan ke pulau Samosir.  Disamping itu patut diacungi jempol buat para sukarelawan dan pemerhati lingkungan yang bekerja tanpa pamrih membersihkan danau dari sampah beberapa tahun belakangan ini.  Thanks to the volunteers.



Nah…lanjut ke pesiarnya nih… Sebelum nyampe ke Samosir, perahu singgah ke tempat batu gantung di tepian danau.  Menurut legenda, batu gantung itu adalah perwujudan seorang gadis cantik bernama Seruni dan seekor anjingnya, Toki.  Si gadis hendak mengakhiri hidupnya dengan terjun ke danau karena dijodohkan oleh orang tuanya.  Namun ia terperosok ke dalam batu cadas dan ia pun berteriak “parapat…parapatlah batu” (artinya merapat…merapatlah batu), yang merupakan asal muasal nama kota Parapat.  



                                    

                                                      ........To be continued.......




0 komentar:

Posting Komentar