Berbagi pengalaman dan ilmu seputar Science dan Kimia

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, Jakarta, Indonesia

BTemplates.com

Blogroll

Senin, 14 Desember 2009

Replikasi DNA


Tulisan ini merupakan resume umum tentang replikasi DNA untuk mengetahui secara detail proses yang terjadi baik itu dari segi reaksi, enzim-enzim yang terlibat, dan energi yang diperlukan maupun dihasilkan dapat mempelajarinya sendiri lebih lanjut lewat text book, OK?


Origin merupakan daerah awal mulanya replikasi DNA. Origin adalah daerah yang mengandung banyak pasangan basa A-T (Adenine - Thymine), sebab pasangan ini hanya memiliki 2 ikatan hidrogen sehingga lebih mudah untuk diputuskan atau energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan hidrogen tersebut lebih rendah dibandingkan pasangan basa G - C (Guanine - Cytosine, punya 3 ikatan hidrogen).





Ada 4 tahapan replikasi DNA:

Tahap I: Pembukaan double strand DNA dengan bantuan enzim TOPOISOMERASE II, yang memplintir sedemikian rupa supercoil, sehingga daerah A-T dapat terbuka tanpa tegangan dari supercoil yang lain dan mempermudah proses pembukaan selanjutnya. Pembukaan double strand selanjutnya dilakukan oleh HELICASE. Double strand yang telah terbuka, yaitu menjadi single strand kemudian segera ditempeli dengan SSB (Single Straind Binding Protein). Enzim SSB berfungsi menjaga agar single strand yang telah terbentuk tidak membentuk double strand lagi.

Tahap II: Proses inisiasi, yaitu penempelan RNA primer oleh RNA PRIMASE. Proses ini tidak dapat dilakukan oleh DNA polimerase, sebab enzim ini tidak dapat melakukan inisiasi sehingga dibantulah ama si RNA Primase. Setelah RNA primer terbentuk selanjutnya dilakukan perpanjangan oleh DNA polimerase.

Tahap III: Proses elongation (perpanjangan DNA) dilakukan oleh DNA POLIMERASE. Proses elongasi berlangsung dari arah 5' ke 3' (so...template DNAnya 3' ke 5'). Pada proses ini terdapat replikasi secara kontinue dan diskontinue, replikasi yang kontinue disebut dengan leading strand sedangkan yang diskontinue disebut dengan lagging strand atau fragmen Okazaki. Karena fragmen Okazaki terputus-putus (diskontinue) maka fragmen ini memiliki beberapa RNA primer.

Tahap IV: Proses terminasi.
Untuk fragmen leading strand langsung dengan TOPOISOMERASE IV diubah bentuknya menjadi coil dan supercoil kembali, sedangkan untuk fragmen Okazaki karena terputus-putus dan terdapat RNA primer maka dengan DNA Eksonuklease 5' --> 3' (biasa disebut juga DNA POLIMERASE I), RNA dihidrolisis menjadi DNA.
Selanjutnya karena fragmen ini terputus-putus maka diperlukan DNA LIGASE yang menyambung antar fragmen. Kemudian dengan TOPOISOMERASE IV diubah bentuknya menjadi supercoil.



0 komentar:

Posting Komentar